senandung kata berkelana, menyusun percikan tinta diatas lembar hampa


            realita hidup
secangkul kudapat koin logam,
dua cangkul kudapat keping tembaga,
tiga cangkul kudapat kepeng emas,
empat cangkul kudapat tenggat nyawa.


        proses dan hasil
sungguh terjal tembok ini,
hampir tak kuasa tuk dilalui,
tapi mengapa?
tangan dan kaki ini terus mendaki?
akan terdapat bongkahan harta disana?
atau hanya terdapat segelintir hama saja?
biarkan saja hasil yang berbicara
selama slalu terus berusaha
kuyakin tiada hasil yang kecewa



             semangatlah
disaat sang surya mulai tersenyum padaku,
aku mulai tersadar akan dimulai lagi sebuah petualangan besar,
petualangan yang hanya ditemani ketidakpastian dan kepalsuan,
kehampaan saja yang mengintai,
tak ada seorang pun yang tahu,
akan jumpa dengan harta kah tidak,
sang waktu pun hanya melirik dan tersenyum kecil,
seakan berikan tanda akan terjadi suatu hal,
dan apalah daya seorang petualang yang pergi tanpa kompas dan peta,
biarkan saja sang waktu yang sembunyikan semua.



           jalan kehidupan.
Kan ku ambil sang Pena,
kukayuh agar dia menari.
Menarikan hari hari yang tlah terlewati
Tertuangkan tarian itu diatas secarik kertas yg suci
Bertaburan segercap tinta diatasnya
Dengan segala keluh kesah yang terasa
Sedikit sendu, membuat tarian sang Pena tergoyah
Entah kisah Dan liku kehidupan
Atau emosi yang terluap...
Hanya sang Pena lah yg mengerti
Tertera kehangatan kisah di penghujung tarian
Emosi yang terluap
Hingga Tetesan Kristal berjatuhan Karena nya



 oke itu aja guys, kalo ada yg punya puisi, tinggalin dikolom komentar ok!

Comments