ok,ini contoh makalah yang udh pernah gw susun.
semoga bermanfaat
(arca ken dedes)
(gambar
candi jago)
(candi jawi)
(arca raja
kertanegara)
(arcaamogapasha)
semoga bermanfaat
SEJARAH KERAJAAN SINGOSARI
Disusun Oleh:
Kelompok III
Kelas: XI IPA 1
- BELLA DWI ANGGRAINI
- FATIMAH AZZAHRA
- I KADEK RIA FEBRI YANA
- MONICA ARTHA TIARANI
- OCHA FATIMATUZ ZAHRA
- STEVEN FEBRIANO ATMAJA
Guru
Pembimbing: Budi Putranto, S.Pd.

SMA YADIKA BANDAR LAMPUNG
T.A. 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
berjudul ”sejarah kerajaan singosari”
Makalah ini berisikan tentang informasi Kerajaan Singasari atau yang lebih
khususnya membahas Sejarah Kerajaan Singasari.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Bandar Lampung, 9 Agustus 2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan....................................................................................................... iii
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Maasalah................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 2
Bab 2 Pembahasan......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 3
B. Silsilah Wangsa Rajasa.............................................................................................. 4
C. Politik Dalam Negeri dan Luar Negeri..................................................................... 7
D. Kehidupan Budaya................................................................................................... 8
E.Prasasti Mula Malurung............................................................................................. 11
F. Pemerintahan Bersama............................................................................................. 12
G. Kehidupan Bersama................................................................................................. 12
H. Kejayaan.................................................................................................................. 13
I. Kepercayaan.............................................................................................................. 14
J. Keruntuhan................................................................................................................ 14
K. Hubungan Dengan Majapahit.................................................................................. 16
BAB III Penutup.......................................................................................................... 17
A. Kesimpulan.................................................................................................. 17
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kerajaan Singosari, adalah sebuah
kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi
kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang. Kerajaan
Singasari (1222-1293) adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara yang
didirikan oleh Ken Arok. Sejarah Kerajaan Singasari berawal dari daerah Tumapel,
yang di kuasai oleh seorang akuwu (bupati). Letaknya di daerah pegunungan yang
subur di wilayah Malang dengan pelabuhan bernama Pasuruan. Kerajaan Singasari
mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Kertanegara (1268-1292) yang
bergelar Maharajadhiraja Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa. Ken Arok
merebut daerah Tumapel, salah satu wilayah Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh
Tunggul Ametung, pada 1222. Ken Arok pada mulanya adalah anak buah Tunggul
Ametung, namun ia membunuh Tunggul Ametung karena jatuh cinta pada istrinya,
Ken Dedes. Ken Arok kemudian mengawini Ken Dedes. Pada saat dikawini Ken Arok,
Ken Dedes telah mempunyai anak bernama Anusapati yang kemudian menjadi raja
Singasari (1227-1248). Raja terakhir Kerajaan Singasari adalah Kertanegara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal berdiri Kerajaan Singasari
?
2. Apa nama Ibu Kota Singasari ?
3. Bagaimana keadaan politik Luar dan Dalam
Negeri Kerajaan Singasari
4. Bagaimana kehidupan budaya di Kerajaan
Singasari ?
5. Menganut kepercayaan apakah kerajaan
Singasari ?
6. Bagaimana kehidupan ekonomi di Kerajaan
Singasari ?
C. Tujuan
1. Menambah pengetahuan tentang kerajaan
singasari
2. Mengetahui bagaimana kehidupan di
Kerajaan Singasari
3. Memperdalam cerita sejarah tentang
kerajaan Singasari
BAB II PEMBAHASAN
A.
Awal
Berdiri
Menurut
Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kadiri. Yang
menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia
mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama
Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini istri
Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan
Tumapel dari kekuasaan Kadiri.
Pada
tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri melawan kaum
brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat
dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.
Perang melawan Kadiri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak
Tumapel.

Nagarakretagama
juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun tidak
menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel
bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya
raja Kadiri.
Prasasti
Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau pendiri
Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta
dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan
Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan
bahwa, sebelum maju perang melawan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan
julukan Bhatara Siwa.
B.
Silsilah
Wangsa Rajasa
Wangsa
Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa Singosari,
dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan antara Pararaton dan
Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan raja-raja Singosari.- 1292)
Kisah suksesi raja-raja Tumapel versi
Pararaton diwarnai pertumpahan darah yang dilatari balas dendam. Ken Arok mati
dibunuh Anusapati (anak tirinya). Anusapati mati dibunuh Tohjaya (anak Ken Arok
dari selir). Tohjaya mati akibat pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati).
Hanya Ranggawuni yang digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara
itu versi Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja
pengganti terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena
Nagarakretagama adalah kitab pujian untuk Hayam Wuruk raja Majapahit. Peristiwa
berdarah yang menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut dianggap sebagai aib.
Di
antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja yang didapati
menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam Prasasti Mula
Malurung (yang dikeluarkan Kertanagara atas perintah Wisnuwardhana) ternyata
menyebut Tohjaya sebagai Raja Kadiri, bukan Raja Tumapel. Hal ini memperkuat
kebenaran berita dalam Nagarakretagama. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh
Kertanagara tahun 1255 selaku raja bawahan di Kadiri. Dengan demikian,
pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta tahun 1254 dapat diperdebatkan.
Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara menjadi raja muda di Kadiri dahulu,
baru pada tahun 1268 ia bertakhta di Singosari. Diagram silsilah di samping ini
adalah urutan penguasa dari Wangsa Rajasa, yang bersumber dari Pararaton. Ken
Arok (1222–1227)
Pendiri
Kerajaan Singasari ialah Ken Arok yang menjadi Raja Singasari dengan gelar Sri
Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama
Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa
(Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa).
Ken
Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227). Pada tahun 1227 Ken Arok
dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok
dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.

1. Anusapati (1227–1248)
Dengan
meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati.
Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak melakukan
pembaharuan - pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam.
Peristiwa
kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken
Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam
sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa ( tempat kediamanan Tohjoyo)
untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan
ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang
dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah
Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.
2. Raja Tohjaya (1248)
Dengan
meninggalnya Anusapati maka takhta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjaya.
Namun, Tohjaya memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak Anusapati
yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan
Mahesa Cempaka dan para pengikutnya menuntut hak atas tahta kerajaan, tetapi
Tohjaya mengirimkan pasukan untuk menangkap Ranggawuidan dan Mahesa Cempaka.
Rencara Tohjaya telah di ketahui lebih dulu oleh Ranggawuni dan Mahesa Cempaka,
sehingga keduanya berhasil melarikan diri sebelum pasukan Tohjaya tiba di
tempat kediamannya. Lalu Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjaya dan kemudian
menduduki singgasana.
3. Ranggawuni (1248–1268)
Ranggawuni
naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya
Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi
kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Mereka
memerintah secara bersama-sama. Wishnuwardhana menjadi raja dan Nara
Singhamurti sebagai ratu angabhaya. Pemerintahan Ranggawuni membawa
ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari.
Pada
tahun 1254, Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai
yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di
Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardhana meninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu
atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.
Tahta beralih kepada Kertanegara
4. Kertanegara (1268–-1292)
Kertanegara
adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-cita untuk
menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar Sri
Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga
orang mahamentri, yaitu mahamentriihino, mahamentriihalu, dan
mahamenteriisirikan.
Untuk
dapat mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yang
kolot dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani.
Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep ( Madura ) dengan gelar Aria Wiaraja.
Stabilitasi kerajaan yang di wujudkan pada amasa pemerintahan Raja wishnuwardhana
di sempurnakan lagi dengan tindakan-tindakan yang tegas dan berani.
Setelah
keadaan Jawa Timur di anggap baik, Raja Kertanegara melangkah keluar wilayah
Jawa Timur untuk mewujudkan cita-cita persatuan seluruh Nusantara di bawah
Panji Kerajaan Singasari.
C.
Politik
Dalam Negeri dan Luar Negeri
Berbuat
baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat Jayakatwang ( Raja
Kendiri ) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya, juga Raden Wijaya ( cucu
Mahesa Cempaka ) sebagai menantunya. Lalu memperkuat angkatan perang. Raja
Kertanegara membangun dan memperkuat angkatan petang baik angkatan darat maupun
angkatan laut untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di dalam negeri, serta
untuk mewujudkan persatuan Nusantara.
Sebagai
raja besar Raja Kertanegara dalam politik luar negerinya bercita-cita
mempersatukan seluruh Nusantara di bawah Panji Kerajaan Singasari. Ia berusaha
memperkuat partahanan kerjaan dalam menghadapi serangan kerajaan Cina-Mongol (
Kaisar Khubilai Kahn ). Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal
dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu.
Hal ini ditandai dengan pengirimkan Arca Amogapasa ke Dharmasraya atas perintah
Raja Kertanegara. Selain menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda,
Bali, Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga
menjalin hubungan persahabatan dengan raja Champa, dengan tujuan untuk menahan
perluasaan kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol.
Kubilai
Khan menuntut raja-raja di daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya
sebagai yang dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai nuka utusannya yang
bernama Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat Kubilai Khan marah besar dan
bermaksud menghukumnya dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa.
Mengetahui
sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi serangan Mongol maka
Jayakatwang (Kediri) menggunakan kesempatan untuk menyerangnya. Serangan
dilancarakan dari dua arah, yakni dari arah utara merupakan pasukan pancingan
dan dari arah selatan merupakan pasukan inti.
Pasukan
Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan berhasil masuk
istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan para pembesar istana.
Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas dalam serangan tersebut.
Ardharaja
berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan Raden Wijaya berhasil
menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan maksud minta perlindungan dan
bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan Aria Wiraraja, Raden Wijaya mendapat
pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden Wijaya diberi sebidang tanah
yang bernama Tanah Tarik oleh Jayakatwang untuk ditempati.
Dengan
gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang. Ini
berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama yang
dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai Siwa––Buddha (Bairawa) di
Candi Singasari. Arca perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang
sekarang berada di Taman Simpang, Surabaya.
D.
Kehidupan Kebudayaan
Kehidupan
kebudayaan masyarakat Singasari dapat diketahui dari peninggalan candi-candi
dan patung-patung yang berhasil dibangunnya. Candi hasil peninggalan Singasari,
di antaranya adalah Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singasari. Adapun arca
atau patung hasil peninggalan Kerajaan Singasari, antara lain Patung Ken Dedes
sebagai perwujudan dari Prajnyaparamita lambang kesempurnaan ilmu dan Patung
Kertanegara dalam wujud Patung Joko Dolog di temuakan di dekat Surabaya, dan
patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan Raja Kertanegara yang dikirim ke
Dharmacraya ibukota kerajaan melayu.
Kudua
perwujudan patung Raja Kertanegara baik patung Joko Dolog maupun patung
Amoghapasa menyatakan bahwa Raja Kertanegara menganut agama Budha beraliran
Tantrayana ( Tantriisme ).



(candi kidal)

(candi singosari)
)(
(candi
sumberawan)

E.
Prasasti
Mula Malurung

Mandala
Amoghapāśa dari masa Singosari (abad ke-13), perunggu, 22.5 x 14 cm. Koleksi
Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.
Penemuan
prasasti Mula Malurung memberikan pandangan lain yang berbeda dengan versi
Pararaton yang selama ini dikenal mengenai sejarah Tumapel.
Kerajaan
Tumapel disebutkan didirikan oleh Rajasa yang dijuluki "Bhatara
Siwa", setelah menaklukkan Kadiri. Sepeninggalnya, kerajaan terpecah
menjadi dua, Tumapel dipimpin Anusapati sedangkan Kadiri dipimpin Bhatara
Parameswara (alias Mahisa Wonga Teleng). Parameswara digantikan oleh
Guningbhaya, kemudian Tohjaya. Sementara itu, Anusapati digantikan oleh
Seminingrat yang bergelar Wisnuwardhana. Prasasti Mula Malurung juga
menyebutkan bahwa sepeninggal Tohjaya, Kerajaan Tumapel dan Kadiri dipersatukan
kembali oleh Seminingrat. Kadiri kemudian menjadi kerajaan bawahan yang
dipimpin oleh putranya, yaitu Kertanagara.
F.
Pemerintahan
Bersama
Pararaton
dan Nagarakertagama
menyebutkan adanya pemerintahan bersama antara Wisnuwardhana dan
Narasingamurti. Dalam Pararaton disebutkan nama asli Narasingamurti adalah
Mahisa Campaka.
Apabila
kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi, maka dapat dipahami
maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya rekonsiliasi antara
kedua kelompok yang bersaing. Wisnuwardhana merupakan cucu Tunggul Ametung
sedangkan Narasingamurti adalah cucu Ken Arok.
G.
Kehidupan
Ekonomi
Kehidupan
ekonomi semenjak berdirinya Kerajaan Singasari tidak jelas diketahui. Akan
tetapi, mengingat Kerajaan Singasari berpusat di Jawa timur yaitu di tepi sungai
Brantas, kemungkunan masalah perekonomian tidak jauh berbeda dengan
kerajaan-kerajaan terdahulu, yaitu secara langsung maupun tidak langsung
rakyatnya ikut mengambil bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini juga di
dukung oleh hasil-hasil bumi yang sangat besar hasilnya bagi rakyat Jawa Timur.
Raja
Kertanegara berusaha untuk menguasai jalur perdagangan di selat Malaka.
Penguasaan jalur pelayaran perdagangan atas selat Malaka itu, bertujuan untuk
membangun dan mengembangkan aktivitas perekonomian kerajaannya. Dengan kata
lain, Raja Kertanegara berusaha menarik perhatian para pedagang untuk melakukan
kegiatannya di wilayah kerajaan singasari.
H.
Kejayaan

Kertanagara
adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singosari (1268 - 1292).
Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun
1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai
benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa
Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan
ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca
Amoghapasa yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.

Pada
tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun
1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singosari meminta agar Jawa
mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh
Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan Singosari di
luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan
Bakulapura.
I.
Kepercayaan
Bahkan
didalam keagamaan terjadi sekratisme
antara Agama Hindu dan Budha, dan melahirkan Agama Syiwa Budha pemimpinya
diberi jabatan Dharma Dyaksa sedangkan Kartanegara menganut Agama Budha
Mahayana dengan menjalankan Upacara keagamaan secara Pestapora sampai mabuk
untuk mencapai kesempurnaan dalam hal ini Kartanegara menyebut dirinya
CANGKANDARA (pimpinan dari semua agama).
J.
Keruntuhan
Candi
Singosari dibangun sebagai tempat pemuliaan Kertanegara, raja terakhir Singosari.
Kerajaan
Singosari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya
mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan
Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar,
sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati
terbunuh.
Setelah
runtuhnya Singosari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di
Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singosari pun berakhir. Kerajaan Singasari
dibangun oleh Ken Arok setelah runtuhnya kerajaan Kediri. Ken Arok bergelar Sri
Rajasa Sang Amurwabhumi dengan Dinasti Girindrawanca, dengan tujuan untuk
menghilangkan jejak tentang siapa sebenarnya Ken Arok & mengapa ia berhasil
mendirikan kerajaan. Ken Arok berkuasa ± 5 tahun (1222 – 1227 M). pada tahun
1227 Ken Arok terbunuh oleh kaki tangan Anusapati.
Anusapati
Memerintah
dari tahun 1227 – 1248 M. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar &
didengar oleh Tohjaya, putra Ken Arok dengan Ken Umang. Dimakamkan di Candi
Kidal.
· Tohjaya
Memerintah
tahun 1248 dan pemerintahannya tidak berlangsung lama, karena putra Anusapati
yang bernama Ranggawuni yang dibantu Mahesa Cempaka menuntut hak atas tahta
kepada Tohjaya.
· Wisnuwardhana (Ranggawuni)
Naik
tahta pada tahun 1248 dengan gelar Wisnuwardhana, dibantu oleh Mahesa Cempaka
dengan gelar Narashimbamurti. Pemerintahan keduanya sering disebut dengan pemerintahan
Ratu Angabaya. Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat putranya sebagai Yuva
raja (Raja muda), dengan maksud mempersiapkan putranyaq yang bernama
Kertanegara sebagai Raja di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardhana
meninggal dan tahta kerajaan dipegang oleh Kertanegara.
· Kertanegara
Memerintah
tahun 1268 – 1292 M. Ia merupakan Raja terbesar dan terkemuka Kerajaan
Singasari. Setelah naik tahta, ia bergelar Sri Maharajadhiraja Sri Kertanegara.
Pada masa pemerintahannya datang utusan dari Cina atas perintah Kaisar Khubilai
Khan agar Raja Kertanegara tunduk terhadap Kaisr Cina, namun Kertanegara
menolak dan menghina utusan tersebut. Khubilai Khan marah, sehingga
mempersiapkan untuk menyerang Kerajaan Singasari, tetapi sebelum serangan itu
datang Raja Kertanegara mengadakan Ekspedisi Pamalayu tahun 1275 M, menguasai
Kerajaan Melayu dengan tujuan menghadang serangan Cina agar peperangan tidak
terjadi di Singasari. Karena pasukan Singasari sebagian menghadang serangan
Cina, maka Jayakatwang keturunan Kerajaan Kediri menyerang Kerajaan Singasari.
K.
Hubungan
dengan Majapahit
Pararaton,
Nagarakretagama, dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya cucu
Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanagara lolos dari maut. Berkat bantuan
Aria Wiraraja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh
Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit.
Pada
tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa.
Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kadiri.
Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara
Mongol keluar dari tanah Jawa.
Raden
Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan Singosari, dan
menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan
oleh Ken Arok.
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kertanagara
adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singosari (1268 – 1292).
Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Kerajaan ini
akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa
yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara. Kerajaan Singosari
yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami
keropos di bagian dalam. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singosari pun berakhir. Kerajaan
Singasari dibangun oleh Ken Arok setelah runtuhnya kerajaan Kediri
Comments
Post a Comment