SAYA NYAKITIN DIA, KOK SAYA JADI SAKIT JUGA YAA??

Hayo, kok bisa judulnya kayak begitu.?
Ane juga kagak tau tuh, alasannya kenapa. Tpi ayoklah kita bahas bareng-bareng apa sebabnya.

oke, pertama ane mau ngasih gambar ilustrasi dulu.
 nah itu dia, ada yang ngerti?
ahh, ngerti ga ngerti lanjut baca dulu.

pertama ane mau blg, apa yang kita tanam itu yang akan kita panen (kata-kata ibu lurah waktu smp :D). Lalu apa hubungannya dengan gambar dan judul tadi?

kita bahas gambar dulu,(lihat gambarnya lagi geh)
itu gambar nunjukin orang dorongin papan, nah kebayang dong akhirnya gmna? pasti papan itu akan menimpanya, betul?
coba saja kalo dia(orang yang digambar) tidak mendorong/ atau menjatuhkan papan yang ada disampinya, pasti dia ga mungkin tertimpa tangga, eh kok tangga. ulang. dia ga mungkin tertimpa tangga.

guys, apa yang kita perbuat itu yang kita alami, itu sudah hukum alam guys. mungkin dalam kepercyaan ane nyebutnya Hukum Karma Phala. Ada juga kepercayaan yang yang bilang sebagai hukum Sebab Akibat.
Berhubung ane punya kepercayaan, dan biar artikel ini bisa berfaedah, ane bakal sambungin pembahasan ini ke Hukum Karma Phala guys. Dibaca aja ya. pasti berfaedah deh.

tapi ingat guys, jangan mempersalahkan kepercayaan dari ane ini, artikel ini ane tulis tujuannya hanya untuk saling menyadarkan untuk tetap berbuat baik. jadi kalo emg kepercayaan kita tidak sama. ambilah sisi positif dari artikel ini. thanks

OKE, KARMA PHALA, dari etimologinya kita bisa tau (nah, bahasanya ketinggian amat) kalau KARMA PHALA berasal dari kata karma dan phala.
karma artinya perbuatan, tindakan, atau tingkah laku.
phala artinya hasil
jadi dapat kita simpulkan karma phala itu sebagai hasil dari perbuatan yang telah kita lakukan.

"sebelum lanjut, ane mau ngasih tau. kepercayaan ane menyebutkan bahwa manusia mengalami reinkarnasi.( reinkarnasi itu kelahiran berulang. lengkapnya nnti ane bikin artikel buat bahas itu.)"

karma phala itu ada tiga macam guys. yaitu:
1. sancita karma phala
2. prarabda karma phala
3. kriyamana karma phala

lalu apa aja sih maksud dari ketiga pembagian tersebut
yuk bahas lagi satu-satu


1. Sancita Karmaphala
Sancita Karmaphala adalah hasil perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang belum habis pahalanya dinikmati dan masih merupakan sisa yang menentukan kehidupan kita sekarang. Contoh, di kehidupan yang lalu, mungkin kita korupsi milyaran rupiah, namun karena sedang berkuasa atau pintar berkelit, pahalanya belum sempat dinikmati, kelahiran sekaranglah dinikmati buah/hasilnya, misalnya, hidup jadi sengsara, atau menjadi perampok sehingga dihukum penjara. Kewajiban kita sebagai umat Hindu dalam hal ini adalah menghindari pebuatan jahat sekecil apapun. Takutlah dengan akibat dari perbuatan jahat kita dan malulah terhadap akibat dalam pelanggaran ajaran Veda.
Seperti contoh, teroris yang melakukan pembunuhan secara biadab terhadap orang-orang yang sama sekali tidak melakukan kesalahan terhadap dirinya. Mereka membunuh dengan bom berdaya ledak tinggi. Dengan meyakini hukum karma, ke manapun mereka sembunyi untuk menghilangkan jejak, dapat juga ditangkap oleh penegak hukum, kemudian diseret ke pengadilan dan dijatuhi hukuman setimpal. Mereka tidak menyadari bahwa tujuan hidup yang sebenarnya adalah untuk saling melayani agar mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Ilustrasi lain untuk meneguhkan keyakinan kita terhadap karmaphala adalah kisah hidup orang-orang sukses di sekitar kita. Kisah seorang sahabat bernama Nasution dari Medan, Sumatera Utara.
Sejak kecil, Nasution tekun belajar dan selalu melatih dirinya menjadi seorang pemberani. Setiap tugas yang diberikan oleh gurunya selalu dikerjakan dengan cepat dan ikhlas, mulai dari pekerjaan untuk membersihkan halaman sekolah, sampai pekerjaan yang sulit dalam latihan kepramukaan. Ia tidak pernah mengeluh, selalu semangat, tersenyum, dan sopan santun. Begitu juga dalam berpakaian, ia sangat sederhana walaupun sesungguhnya ia mampu membeli yang lebih baik. Terhadap teman ia ramah dan suka menolong dengan ikhlas. Kalau dihubungkan dengan hukum karmaphala, Nasution adalah sosok orang yang mempunyai banyak tabungan karma baik cukup banyak. Setelah remaja, ia meninggalkan kampung halaman dan merantau ke Jakarta.
Nasution muda ini mulai bekerja sebagai pedagang keliling dari satu kampung ke kampung yang lainnya. Ia mencoba bekerja sebagai pemandu wisata sambil kuliah di sekolah tinggi pariwisata. Tabungan karma baiknya tergolong sudah banyak, terbukti ketika ia mulai membuka bisnis biro perjalanan wisata, banyak orang yang membantunya. Sekarang Nasution adalah pemilik beberapa hotel berbintang di Indonesia dengan kualitas kehidupan yang sangat makmur dan mapan. Walaupun Nasution sudah kaya raya, dia masih sabar, rendah hati, ikhlas menolong orang susah, dan tidak sombong. Ini berarti Nasution adalah sosok yang perlu ditiru karena telah melaksanakan ajaran Veda dengan baik.
2. Prarabdha Karmaphala
Prarabda Karmaphala adalah hasil perbuatan kita pada kehidupan sekarang yang pahalanya diterima habis dalam kehidupan sekarang juga. Sekarang korupsi, kemudian tertangkap langsung dihukum bertahun-tahun. Jadi antara perbuatan dan akibatnya lunas. Di Bali jenis karmaphala ini biasa
disebut Karmaphala cicih. Contoh Prarabda Karmaphala:
a. Bila anda mencaci seseorang tanpa alasan jelas, maka anda akan dipukul dan sakit.
b. Kita bekerja untuk mendapatkan hasil kerja untuk menikmati kehidupan yang lebih baik.
c. Saat kita mencubit lengan (sebab), maka rasa sakitnya (akibat) dapat dirasakan secara langsung pada saat itu juga.
d. Seorang mencuri sepeda motor, kemudian dia dihakimi oleh warga sampaitewas.
e. Seseorang melakukan kegiatan korupsi, kemudian dia langsung dihukumpenjara seumur hidup.
f. Sekelompok orang yang melakukan kegiatan terorisme, kemudian diaditangkap dan diberi hukuman mati.
g. Seseorang yang mengigit cabe pasti akan langsung merasa pedas.
h. Seorang siswa yang menyontek dan ketika ketahuan dia mendapatkan nilai jelek serta hukuman dari gurunya.
3. Kriyamana Karmaphala
Kriyamana Karmaphala adalah hasil perbuatan yang tidak sempat dinikmati pada waktu kehidupan sekarang, namun dinikmati pada waktu kehidupan yang akan datang. Misalnya, dalam kehidupan sekarang korupsi, tapi entah bagaimana kejahatannya itu tidak berhasil dibuktikan karena kelicikannya, lalu meninggal dunia. Dalam kehidupan yang akan datang pahalanya akan diterima, namun orang tersebut akan lahir jadi orang yang hina. Sebaliknya, dalam kehidupan sekarang kita berbuat baik, saleh, santun, taat pada keyakinan, suka menolong dan sebagainya, namun meninggal dunia dalam kesederhanaan. Dalam kehidupan yang akan datang, kita akan dilahirkan menjadi orang yang bahagia, atau dilahirkan di keluarga orang terhormat dan kaya, di mana tak ada penderitaan yang dialami.
Meskipun kita menggolongkan karma tersebut seperti di atas, tetapi dalam kenyataannya sangat sulit bagi kita untuk mengidentifikasi setiap karma yang kita terima saat ini. Mengenai kapan waktu kita akan menerima pahala atas karma yang kita lakukan merupakan rahasia Ida Sang Hyang Widhi. Oleh karena itu yang terbaik harus dilakukan adalah melaksanakan tugas sebaikbaiknya, selalu berbuat kebaikan serta tetap yakin dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Laksanakan semua kewajiban sebagai Yajna dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi. Jika hal itu sudah dilakukan maka Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi kita. Apa yang seharusnya kita butuhkan pasti akan terpenuhi, sebagaimana wahyu Beliau dalam Kitab Bhagawad Gita Bab IX Sloka 22:
“Mereka yang memuja-Ku dan hanya bermeditasi kepada-Ku saja, kepada mereka yang senantiasa gigih demikian itu, akan Aku bawakan segala apa yang belum dimilikinya dan akan menjaga yang sudah dimilikinya”.
 
Yang perlu diingat adalah sifat-sifat dari hukum karmaphala yaitu:
a. Bersifat pasti dan tak terbatalkan;
b. Bersifat adil sesuai dengan karma;
c. Bersifat universal
 gimana guys??
kejawab ga pertanyaan  dijudul tadi?
SAYA NYAKITIN DIA, KOK SAYA JADI SAKIT JUGA YAA??

jafi gini, kenapa kita nyakitin dia, kok kita sakit juga. mungkin kita kena hukum karma phala yang jenis kedua. Prarabda Karma Phala. sekarang kita nyakitin dia, lalu nantinya jadi kita yang sakit. Entah itu dia yang berbalik nyakitin kita ataupun orang lain yang menjadi media nya. tpi yang jelas itu pasti bakal terjadi.
So, mulai sekarang mari kita jaga tingkah laku kita, kita perbaiki bareng-bareng tingkah laku kita. supaya kita nggak dapet hasil karma yang buruk. oke

oke guys, kesimpulannya buat sendri ya guys dikolom komentar.
Sumber ane ambil dari buku pelajaran sekolah ane.

terimakasih udh menyempatkan diri buat baca artikel ini, jangan lupa kasih tau kawan buat baca artikel ini. dapet pahala loh. ketimbang kita sibuk liat postingan "yang ga like jones, yang gak komen amin nilai kimia dibawah kkm." kan ga banget.
ok sekali lagi terimakasih.

सत्यं एव जायते

Comments

Post a Comment